Grafika Komputer
• Adalah proses untuk
menciptakan suatu gambar berdasarkan deskripsi obyek maupun latar belakang yang
terkandung pada gambar tersebut.
• Merupakan teknik untuk
membuat gambar obyek sesuai dengan obyek tersebut di alam nyata (realism).
• Bertujuan menghasilkan
gambar/citra (lebih tepat disebut grafik/picture) dengan primitif-primitif
geometri seperti garis, lingkaran, dsb.
• Primitif-primitif geometri
tersebut memerlukan data deskriptif untuk melukis elemen-elemen gambar. Data
deskriptif : koordinat titik, panjang garis, jari-jari lingkaran, tebal garis,
warna, dsb.
• Grafika komputer berperan
dalam visualisasi dan virtual reality.
Contoh membuat garis dengan koordinat
Line(x1, y1, x2, y2) :
Line(12, 12, 200, 100)
Line(12, 12, 100, 200)
Pengolahan Citra
Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau
imitasi/tiruan dari suatu obyek atau benda (Kamus Webster).
Citra sebagai
keluaran dari suatu sistem perekaman data dapat bersifat :
1. optik berupa foto,
2. analog berupa
sinyal video seperti gambar pada monitor televisi,
3. digital yang dapat langsung disimpan pada suatu pita
magnetik
Citra diam (still images) adalah citra tunggal yang tidak
bergerak.
Citra bergerak (moving images) adalah rangkaian citra diam
yang ditampilkan secara beruntun (sekuensial) sehingga memberi kesan pada mata
kita sebagai gambar bergerak.
Pengenalan Pola
• Adalah mengelompokkan data
numerik dan simbolik (termasuk citra) secara otomatis oleh mesin (komputer).
• Tujuan pengelompokkan adalah
untuk mengenali suatu objek di dalam citra.
• Manusia bisa mengenali objek
yang dilihatnya karena otak manusia telah belajar mengklasifikasi objek-objek
di alam sehingga mampu membedakan suatu objek dengan objek lainnya. Kemampuan
sistem visual manusia yang dicoba ditiru oleh mesin.
• Komputer menerima masukan
berupa citra objek yang akan diidentifikasi, memproses citra tersebut dan
memberikan keluaran berupa informasi/deskripsi objek di dalam citra.
Computer Vision
Terminologi lain yang berkaitan erat dengan citra adalah
Computer Vision.
• Computer vision = merupakan
proses otomatis yang mengintegrasikan sejumlah besar proses untuk persepsi
visual, seperti akuisisi citra, pengolahan citra, pengenalan dan membuat
keputusan.
• Computer vision mencoba
meniru cara kerja sistem visual manusia (human vision) yang sesungguhnya sangat
kompleks.
• Manusia melihat dengan objek
dengan indera penglihatan (mata), lalu citra objek diteruskan ke otak untuk
diinterpretasi sehingga manusia mengerti objek apa yang tampak dalam pandangan
mata. Hasil interpretasi ini digunakan untuk pengambilan keputusan (misal
menghindar kalau melihat ada mobil di depan).
Proses-proses di dalam computer vision dapat dibagi
menjadi tiga aktivitas:
1. Memperoleh atau mengakuisisi citra digital.
2. Melakukan teknik komputasi
untuk memperoses atau memodifikasi data citra (operasi-operasi pengolahan
citra).
3. Menganalisis dan
menginterpretasi citra dan menggunakan hasil pemrosesan untuk tujuan tertentu,
misalnya memandu robot, mengontrol peralatan, memantau proses manufaktur, dan
lain -lain.
Dapat kita lihat bahwa pengolahan citra dan pengenalan pola merupakan bagian dari computer
vision. Pengolahan citra merupakan proses awal (preprocessing)
pada computer vision, sedangkan pengenalan pola merupakan proses
untuk menginterpretasi citra.
Aplikasi
1. Bidang perdagangan
(a) Pembacaan
kode batang (bar code) yang tertera pada barang (umum digunakan
di pasar swalayan/supermarket).
(b) Mengenali huruf/angka
pada suatu formulir secara otomatis.
2. Bidang militer
(a) Mengenali sasaran melalui sensor visual.
(b) Mengidentifikasi jenis pesawat musuh.
3. Bidang kedokteran
(a) Pengolahan citra
sinar X
(b) Rekonstruksi foto janin hasil USG
4. Bidang biologi
Pengenalan jenis kromosom melalui gambar mikroskopik
5. Komunikasi data
Pemampatan citra yang ditransmisi.
6. Hiburan
Pemampatan video (MPEG)
7. Robotika
8. Pemetaan
Klasifikasi penggunaan tanah melalui foto udara/LANDSAT
9. Geologi
Mengenali jenis batu-batuan melalui foto udara/LANDSAT
10. Hukum
(a) Pengenalan sidik jari
(b) Pengenalan foto
narapidana.
Pembentukan Citra
Terdiri 2
macam
Citra kontinu dihasilkan dari sistem optik yang menerima
sinyal analog, misalnya mata manusia dan kamera analog.
Citra diskrit dihasilkan melalui proses digitalisasi
terhadap citra kontinu, misalnya kamera digital dan scanner. Citra diskrit
disebut juga citra digital.
Perekaman Citra
Digital
Sensor Pasif
• Sistem sensor yang merekam
data obyek tanpa mengirimkan energi, sumber energi bisa dalam bentuk sinar
matahari, sinar lampu, dsb
• Contoh: sensor optik dari
kamera foto, sensor optik pada sistem indera
Sensor Aktif
• Sistem sensor yang merekam
data obyek mengirimkan dan menerima pantulan dari energi yang dikirim ke arah
obyek, energi yang dikirim bisa berupa gelombang pendek, sinar X, dsb
• Contoh: sensor Rontgen untuk
foto thorax, sensor gelombang pendek pada sistem radar, sensor ultrasound pada
sistem USG.
Penyimpanan Citra
l
Penyimpanan
jangka pendek (sedang diproses): memory
l
Penyimpanan
on-line (siap dipakai): disk magnetik
l
Penyimpanan
arsip: pita atau disk magnetik, CD
Komponen Sitem
Pengolahan digital
(Gonzalez &
Woods, 1992)
Representasi Citra
Digital
Citra digital merupakan fungsi intensitas cahaya f(x,y),
dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi tersebut pada
setiap titik (x,y) merupakan tingkat kecemerlangan citra pada titik tersebut.
N x M dalam
bentuk :
• Citra digital biasanya
berbentuk persegi panjang, secara visualisasi dimensi ukurannya
dinyatakan sebagai lebar x tinggi
• Ukurannya dinyatakan dalam
titik atau piksel (pixel=picture element)
• Ukurannya dapat pula
dinyatakan dalam satuan panjang (mm atau inci = inch)
• Resolusi = banyaknya titik
untuk setiap satuan panjang (dot per inch).
• Makin besar resolusi makin
banyak titik yang terkandung dalam citra, sehingga menjadi lebih halus dalam
visualisasinya.
Representasi citra
pada file :
• Palet = kumpulan warna yang
dapat membentuk citra, sama halnya seperti kita hendak melukis dengan cat
warna, kita memiliki palet yang bisa kita isikan berbagai warna cat air
• Setiap warna yang berbeda
dalam palet tersebut kita beri nomor (berupa angka)
• Contoh untuk citra monokrom
(warnanya hanya putih-abu abu-hitam), berarti kita memiliki palet sbb:
• Setelah itu kita dapat
menggambar menggunakan warna-warna dalam palet tersebut di atas sebuah kanvas
• Sebuah kanvas dapat kita
anggap sebagai sebuah matriks dimana setiap elemen dari matriks tersebut bisa
kita isikan dengan salah satu warna dari palet
• Informasi tentang palet
(korespondensi antara warna dengan angka) disimpan dalam komputer (program
pembuka citra seperti Paint, Photoshop, dll) sehingga sebuah file citra dalam
komputer hanya perlu menyimpan angka-angka yang merepresentasikan sebuah warna.
• Jadi sebuah citra
direpresentasikan dalam sebuah matriks yang berisi angka-angka
Jika kita menyimpan gambar kucing tadi ke dalam sebuah file
(kucing.bmp), maka yang disimpan dalam file tersebut adalah angka-angka yang
diperoleh dari matriks kanvas.
Untuk Windows Bitmap Files (.bmp)
• Header berisi informasi
jumlah baris dan kolom dalam citra, informasi palet, dll
• Header langsung diikuti
dengan angka-angka dalam matriks, disusun perbaris
• Baris pertama langsung diikuti baris kedua, dst
• Bagaimana mengetahui awal
suatu baris? (misal untuk membedakan citra berukuran 100x200 dengan 200x100)
®
lihat informasi jumlah baris dan jumlah kolom di header
Format BMP merupakan format yang kurang efisien, karena
semua informasi angka dalam baris disimpan semua. Misalkan ukuran header adalah
H byte, ukuran citra 100x100 byte monokrom, maka ukuran file bmp tersebut
adalah : H + data citra = H + 10000 Byte
Contoh :
Suatu citra format BMP 8 bit berukuran 200 x 100 maka memori
yang dibutuhkan untuk menyimpan data citra tersebut (tanpa header) sebesar :
Memori = 200 x 100 x 8 bit = 160000 bit = 20000 byte = 19,5
KB
Operasi Dasar
Pengolahan Citra
Citra
digital direpresentasikan dengan matriks sehingga operasi pada citra
digital pada dasarnya memanipulasi elemen-elemen matriks.
Operasi dasar pengolahan citra antara lain : operasi titik,
operasi global, operasi berbasis bingkai
(frame), operasi geometri, operasi bertetangga
Operasi Titik
Titik pada citra mempunyai 2 karakteristik :
-
koordinat yang menunjukkan lokasi dari titik
tersebut dalam citra
-
nilai yg menunjukan tingkat keabuan/warna dari
titik tersebut
Operasi titik
dilakukan dengan memodifikasi nilai skala keabuan dari titik (piksel)
yang ditinjau berdasarkan fungsi tertentu.
Fungsi yang digunakan adalah fungsi transformasi skala
keabuan.
Beberapa operasi pengolahan citra, terkait operasi titik :
1. Modifikasi
Kecemerlangan (Brightness Modification)
Pada
dasarnya merubah nilai keabuan/warna dari gelap menuju terang atau sebaliknya
merubah citra yang terlalu cemerlang/pucat menjadi gelap.
2. Peningkatan Kontras (Contrast
Enhancement)
•
Jika sebuah citra yang mempunyai nilai keabuan
yang tidak terlalu berbeda untuk semua titik, dimana titik tergelap dalam citra
tidak mencapai hitam pekat dan titik paling terang dalam citra tidak berwarna
putih cemerlang .
•
Dengan peningkatan kontras maka titik yang
cenderung gelap menjadi lebih gelap dan yang cenderung terang menjadi lebih
cemerlang.
3. Negasi
• Operasi
untuk mendapatkan citra negatif (negative image)
• Meniru film negatif pada fotografi, yaitu
titik yang berwarna putih pada citra mempunyai warna hitam pada film
negatifnya, demikian juga sebaliknya.
• Dilakukan dengan cara mengurangi nilai
intensitas piksel dari nilai keabuan maksimum
4. Konversi Citra
Dari true color menjadi grayscale
5. Pengambangan (Threshholding)
• Operasi pengambangan digunakan untuk
mengubah citra dengan format skala keabuan, yang mempunyai kemungkinan nilai
lebih dari 2 ke citra biner yang memiliki 2 buah nilai (yaitu 0 dan 1).
• Pengambangan Tunggal
Memiliki sebuah
nilai batas ambang
• Pengambangan Ganda
Memiliki ambang
bawah dan ambang atas. Dilakukan untuk menampilkan titik-titik yang mempunyai
rentang nilai skala keabuan tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar